depokkota.bnn.go.id, Depok-Kasus penyalahgunaan Narkotika saat ini sudah semakin meresahkan. Sebagai salah satu daerah penyangga ibukota, Kota Depok juga memiliki kasus penyalahgunaan Narkotika. Tercatat sebanyak 345 kasus penyalahgunaan Narkotika telah diungkap oleh Polres Kota Depok pada tahun 2019. Salah satu kasus yang terungkap adalah 38 kg ganja di daerah Rangkapan Jaya Kecamatan Pancoran Mas, dimana pelaku masih berusia 19 tahun. Di awal tahun 2020, Polres Depok kembali mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika jenis ganja sebanyak 51 kg di daerah Pasir Putih Kecamatan Sawangan.
Hal ini tentunya perlu untuk mendapat perhatian yang serius dari semua elemen masyarakat. Bagaimana pun juga penyalahgunaan narkotika di Kota Depok merupakan tanggung jawab masyarakat Kota Depok. Untuk itu, pada tahun 2020 ini BNN Kota Depok kembali melakukan Pemetaan Kawasan Rawan Narkotika di Kota Depok. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan data terkini terkait dengan kerawanan di tiap Kelurahan di Kota Depok.
Dalam melakukan Pemetaan Kawasan Rawan Narkotika, BNN Kota Depok menggunakan 8 indikator utama dan 5 indikator penunjang. Indikator utama merupakan indikator yang memang benar-benar terkait dengan kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Sementara indikator penunjang merupakan indikator yang besar kemungkinannya untuk terjadi kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Ketiga belas indikator tersebut nantinya akan diolah kembali untuk ditentukan tingkat kerawanan narkotika di wilayah tersebut. Harapannya, dengan adanya data-data kawasan rawan narkotika ini, akan memudahkan dalam implementasi strategi demand reduction (pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi) dan supply reduction (pemberantasan) di wilayah-wilayah yang terindikasi rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
